Langsung ke konten utama

MENIKAHI ANAK PEREMPUAN TERAKHIR

MENIKAHI ANAK PEREMPUAN TERAKHIR     1.Ketika menikah dengan anak terakhir, Jangan bandingkan dia lagi dengan     siapapun.    biarkan dia menjadi dirinya sendiri dengan tetap  mengingatkan kekurangannya.di keluarganya dia telah  dituntut cukup berat agar seperti kakak-kakaknya.    2.Di waktu kecil di manja.menginjak remaja dia di tuntut mandiri dengan segera.     ketika menikah dengannya, Pahami naluri manjanya.akui ketika Dia mencoba mandiri dan hargai usahanya. Karena dia butuh di akui dan di hargai Oleh pasangannya.    3. Berikan kepercayaan dan tanggung jawab kepadanya.di kehidupannya, orang Tua sering kali lebih percaya ketika tanggung Jawab diberikan pada anak Pertama.    Maka denganmu, berikan dia  Kepercayaan dan tanggung jawab penuh  Sebagai istri yang baik.dia akan Membuktikan bahwa dia bisa di andalkan Dan dipercaya.        4. Anak terakhir perempuan itu Menyenangkan.terkadang dia manja, Cemburuan,ngambekan.itu untuk Mencari perhatian pasangannya.       Kebanyak

DENDAM ITU BERUBAH

DENDAM ITU BERUBAH

    SEORANG lelaki yang baru menikah tinggal menumpang  di rumah mertuanya. Beberapa saat tinggal bersamanya, akhirnya ia demikian kesal dengan ibu mertuanya yang menurutnya sangat brengsek, cerewet, bawel, bossy, dan
angkuh sekali.
   
    Setelah dua tahun, baginya cukup sudah penderitaan itu. la memutuskan untuk mengakhiri dengan berencana membunuh ibu mertuanya. Setelah memutar otak, ia pergi
mendatangi dukun yang paling sakti di daerahnya.
    
    Usai bercerita dengan penuh kegeraman, sang dukun tersenyum dan mengangguk-angguk. Diberinya sebotol cairan yang menurut petunjuk dukun adalah racun yang sangat mematikan. Syaratnya harus diberikan sedikit
demi sedikit selama 2 bulan, dan dalam memberikan ia diharuskan bersikap manis, berkata lebih sopan, serta selalu tersenyum. 

   Hal ini untuk membuat si mertua
supaya tidak mencurigainya. Dengan penuh kesabaran, hari demi hari ia mulai meracuni si mertua, tentunya dengan sikap manis, tutur kata yang lebih santun serta senyum yang tidak lepas dari mulutnya. Perlahan namun
pasti mulai melihat perubahan pada mertuanya.

   Ada satu hal yang membuatnya bingung, setelah satu  bulan ia meracuni mertuanya, kelakuan mertua ini justru  berubah menjadi demikian baik padanya. Sikapnya berubah 180 derajat dari sebelumnya, ia mulai menyapa
lebih dahulu setiap kali ketemu. Pikirnya, ini pasti akibat awal dari racun itu, yakni adanya perubahan sikap sebelum akhirnya meninggal. Mendekati hari ke-40 sikap mertua semakin baik dan hubungan dengannya semakin
manis, ia mulai membuatkan minum teh di pagi hari, menyediakan pisang goreng dan seterusnya. Sebuah perilaku mertua yang dulu tidak pernah ia bayangkan akan terjadi.

    Puncaknya pada hari ke-50 mertua memasakkan makanan yang paling ia sukai, bahkan di pagi harinya ia terkejut saat mendapati bajunya sudah dicuci bahkan
diseterika oleh si mertua. 
 
  Tak ayal lagi, hati kecilnya mulai
memberontak. Muncullah rasa bersalah yang makin hari makin menguat. Pada hari ke-55, sudah tak  terbendunglagi penyesalan itu, karena melihat perubahan si Ibu mertua yang menjadi sedemikian sayang padanya.

   Akhirnya pergilah ia ke dukun itu lagi, dengan terbata-bata penuh penyesalan dan rasa berdosa ia memohon-mohon untuk dibuatkan penangkal racun yang pernah diberikan
sang dukun padanya.

   Dengan senyum bijaksana bak malaikat, dukun itu berkata :
“Cairan yang kuberikan padamu dulu itu bukanlah racun, namun air biasa yang kuberi warna saja. Sikap mertuamu yang berubah menjadi sayang padamu, disebabkan
karena , SIKAP DIRIMU YANG TERLEBIH DAHULU BERUBAH MENJADI LEBIH RAMAH, LEBIH SANTUN DAN SELALU SENYUM PADANYA."

     Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah di atas. Pertama, sikap buruk/ penolakan orang lain, hanyalah sebagai akibat/reaksi atas sikap buruk kita
padanya. Kedua, kalau mau mengubah orang lain, kitalah yang berubah dahulu. Ketiga, tidak semua 'dukun' salah.

     Kita juga harus jadi 'dukun' kalau sukses belajar yakni'duduk dengan tekuN 


Keempat: Selamat mencoba!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENIKAHI ANAK PEREMPUAN TERAKHIR

MENIKAHI ANAK PEREMPUAN TERAKHIR     1.Ketika menikah dengan anak terakhir, Jangan bandingkan dia lagi dengan     siapapun.    biarkan dia menjadi dirinya sendiri dengan tetap  mengingatkan kekurangannya.di keluarganya dia telah  dituntut cukup berat agar seperti kakak-kakaknya.    2.Di waktu kecil di manja.menginjak remaja dia di tuntut mandiri dengan segera.     ketika menikah dengannya, Pahami naluri manjanya.akui ketika Dia mencoba mandiri dan hargai usahanya. Karena dia butuh di akui dan di hargai Oleh pasangannya.    3. Berikan kepercayaan dan tanggung jawab kepadanya.di kehidupannya, orang Tua sering kali lebih percaya ketika tanggung Jawab diberikan pada anak Pertama.    Maka denganmu, berikan dia  Kepercayaan dan tanggung jawab penuh  Sebagai istri yang baik.dia akan Membuktikan bahwa dia bisa di andalkan Dan dipercaya.        4. Anak terakhir perempuan itu Menyenangkan.terkadang dia manja, Cemburuan,ngambekan.itu untuk Mencari perhatian pasangannya.       Kebanyak

PERLU TAU! INILAH KEBENARANNYA COVID-19 DAN VIRUS LAINYA YANG ADA DI DUNIA

PERLU TAHU VIRUS COVID-19 DAN VIRU LAINYA YANG ADA DI DUNIA     Virus Covid 19 ini sebenarnya sama dengan virus2   penyakit lain yang selama ini sudah ada, bisa sembuh   tertangani dan bisa juga berakibat fatal (kematian) jika kekuatan (tingkat imun) tubuh rendah. Tidak ada   yang luar biasa sebenarnya..     Lalu apa yang menyebabkan kehadirannya membuat  kita semua harus memberi perhatian lebih ? apa yang   membedakan virus ini dengan virus2 lainnya sehingga kita harus spesial preventif dan sangat protektif ? yaa karena virus ini proses penyebaran nya atau perpindahannya teramat sangat mudah, tidak melalui proses spesifik misal dengan masuk melalui darah   dan lain sebagainya.     Katakanlah virus HIV, itu proses nya melalui aktivitas sex yg tidak aman/bebas, atau   via transfusi darah, begitu juga dengan jenis2 virus   yang lainnya yang penularannya harus melalui proses   detail panjang dan spesifik .. Jadi, karena proses cara penularannya yang sangat gampang inilah sehin

RUMAH TANGGA YANG BAIK BUKAN LAH DI LIHAT DARI GAJI SUAMI, TAPI DI LIHAT DARI TANGGUNG JAWABNYA SEBAGAINSUAMI

    Rumah Tangga Bahagia Bukan Dilihat Dari Seberapa Besar Gaji Suami, Tapi Seberapa Besar   Tanggung Jawab Suami.    Wanita harus selalu menyadari akan hal ini, bahwa   rumah tangga bahagia itu bukan dilihat dari  s eberapa besar gaji seorang suami, tapi seberapa besar tanggung jawab suami dalam memenuhi hak   dan kewajibannya sebagai seorang imam keluarga.      Karena sebesar apapun gaji suamimu jika ia tidak   mampu bertanggung jawab kepada tugasnya dalam   menjagamu, membimbingmu, mengarahkanmu,   dan melindungimu, maka hidupmu takkan pernah bahagia.      Sebab, harta itu hanya penunjang kedua setelah tanggung jawab seorang suami terpenuhi.     Maka jangan sampai membiasakan mengeluh   kepada suami karena penghasilannya tidak sebesar   tetangga, sebab kamupun tidak tahu pasti   bagaimana kehidupan mereka sebenarnya.      Dan   bisa jadi suami tetangga yang kamu anggap baik    dari segala aspek, tanggung jawabnya tak sebesar   tanggung jawab suamimu.       Kebahagiaan Di